16 April 2007

Tanah Bogor di Jual Belikan

Kampoeng bogor,

Sebuah kerja besar yang tidak akan hilang dari peta Pulau jawa, termasuk Kota bogor dilakukan Oleh Daendels 1808 dengan pembangunan jalan antara Anyer sampai Panarukan yang dikenal dengan “De Groote Postweg”. Jalan tersebut tembus dari Jakarta tepat lurus di depan pintu utama kebun raya, kemudian mengelilingi halaman dan belok di pecinan (Pasar Bogor) kemudian menuju tajur, selanjutnya menuju puncak. Daendels juga diketahui sebagai perubah rupa dari kebijakan pengelolaan tanah. Dia adalah pembeli terakhir tanah bengkok Buitenzorg pada masa pemerlntahannya yang kekurangan uang, tanah bengkok bisa dijual kepada pihak lain. Mulai muncullah tuan-tuan tanah baru yang selanjutnya Daendels melakukan reorganisasi witayah kabupaten-kabupaten Batavia dan Priangan.

Perubahan cukup besar terhadap Bogor terjadi dengan kehadiran Raffles (1811) yang menyenangi budaya dan botani, dia kemudian melakukan perubahan besar dengan merubah halaman istana menjadi sebuah kebun botani yang lengkap. Mulailah cikal bakal kebun raya terbentuk. Semakin indahnya rumah peristirahatan menyebabkan Raffles menjadikannya Istana resmi Gubernur Jenderal, sedang pemerintahan tetap di Batavia. Namun sebagian besar Waktunya tentu dihabiskan di Buitetizorg.

Raffle's juga metakukan hal yang sama dengan Daendels yang melakukan penjualan tanah bengkok. Makin terpecahlah tanah-tanah di Bogor, terbagi kepada para pemilik lainnya. Penjualan tanah menyebabkan perlunya diaktifkan perbaharuan wilayah kabupaten Batavia dan Priangan. Wilayah Batavia, kota dan daerah Ommelanden (daerah sekitar Batavia) dipisahkan dengan wilayah Buitenzorg yang kemudian menjadi keresidenan tersendiri sekaligus menjadi pusat administrasi keresidenan yang membawahi Kabupaten Bogor; Cianjur dan Sukabumi.

Tercatat mulai tahun 1815 embrio sebuah kota semakin terbentuk dengan fungsinya yang semakin tinggi, termasuk semakin jelasnya keberadaan Pasar Bogor untuk memenuhi kebutuhan perdagangan. karena semakin ramainya aktifitas penduduk. Penambahan berbagai bangunan. untuk mendukung berjalannya pusat pemerintahan juga terus dilakukan. Pemisahan Istana dengan halamannya 18 Mei 1817 yang kemudian menjadi stands Plantentuinte Buitenzorg (sekarang Kebun raya) pada masa Baron van der Capellen semakin membuat Buitenzorg mengalami pembangunan yang pesat, berbagai tempat penelitian dan laboratorium dibangun.(Ahmad Baehaqie/F4W-IPB)diambil dari beberapa sumber.